Cacing gelang atau nematoda adalah salah satu penyebab utama dari infeksi parasit di seluruh dunia. Infeksi yang disebabkan cacing ini bisa mengakibatkan pembengkakan, nyeri perut, hingga kebutaan.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Microbiology pada 4 September 2024 menemukan bahwa virus yang dibawa oleh cacing gelang diduga menjadi penyebab dari infeksi parasit. Menurut mereka virus tersebut yang selama ini bertanggung jawab atas gejala parasit yang menyakitkan pada manusia.
Baca juga: 10 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan, Ada Antraks!Baca juga: Hewan Annelida: Klasifikasi, Ciri dan PerannyaVirus Berkembang Biak di Dalam CacingPara peneliti mengamati lebih dari 40 cacing dengan fokus pada RNA (Ribonucleic Acid), yakni molekul biologis yang berperan penting dalam proses pembentukan protein. RNA juga merupakan dasar dari berbagai jenis virus.
Studi mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 91 virus yang ditemukan dalam RNA dari 28 cacing yang diteliti. Selanjutnya, para peneliti mengamati dua spesies cacing, yakni Brugia malayi dan Onchocerca volvulus, untuk memeriksa apakah virus dapat berkembang biak di dalam tubuh cacing tersebut.
Melalui mikroskop, peneliti menemukan bahwa virus dapat berkembang biak dan bereplikasi di dalam kedua spesies cacing tersebut.
Bukti Virus di Dalam Cacing Jadi Penyebab Infeksi ParasitPara peneliti juga melakukan uji coba dengan mengambil sampel darah dari orang-orang yang menderita infeksi parasit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah virus pada cacing dapat menjadi penyebab dari infeksi parasit atau tidak.
Dari hasil uji sampel darah, peneliti menemukan adanya antibodi, yakni protein yang diproduksi oleh sistem imun sebagai respons terhadap infeksi. Selain itu, mereka juga menemukan virus OVRV1, jenis virus yang sama yang ditemukan pada cacing gelang.
Lebih lanjut, peneliti mengungkapkan bahwa virus tersebut hanya ditemukan pada cacing gelang. Hal ini berarti besar kemungkinan bahwa orang-orang yang terpapar infeksi parasit mendapatkan virus tersebut dari cacing gelang.
Dengan kata lain, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara cacing parasit, virus yang ditularkan, dan respons imun tubuh manusia terhadap infeksi, serta mengindikasikan bahwa cacing adalah satu-satunya sumber infeksi virus tersebut.
"Semua ini bereplikasi, mereka menghasilkan protein yang dapat keluar dari cacing dan berinteraksi dengan sistem kekebalan," kata seorang parasitolog dan mikrobiolog dari National Institutes of Health, Elodie Ghedin dalam Live Science, dikutip Selasa (29/10/2024).
"Peran cacing dalam gejala neurologis masih belum diketahui, tetapi OVRV1 mungkin menjadi penyebabnya," imbuhnya.
Baca juga: 16 Contoh Simbiosis Parasitisme, Termasuk Cacing pada Hati Sapi? Hewan Ini Dihidupkan Lagi usai 'Tidur' 46.000 Tahun